Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Profil dan Biografi Chester Bennington Vocalis Linkin Park yang Mati Bunuh Diri


Profil dan Biografi Chester Bennington Vocalis Linkin Park yang Mati Bunuh Diri -Nama Chester Bennington menjadi pembicaraan dunia karna vokalis band Linkin Park Chester Bennington ditemukan tewas gantung diri di kediamannya di Palos Verdes Estate, Los Angeles, Amerika Serikat, pada Kamis pagi waktu setempat. Ia meninggal di usia 41 tahun serta meninggalkan enam anak dari dua kali pernikahannya.

Bisa dikatakan perjalanan karir Chester Bennington sebagai musisi sangat luar biasa dan patut diberi penghargaan. Bersama Linkin Park, Ia sukses mengeluarkan album yang terjual hingga jutaan keping diseluruh dunia.

Dan ditengah berita kematian Chester Bennington, bandnya yakni Linkin Park saat ini tengah menyiapkan tur dunia bertajuk One More Ligth. Dimana tur tersebut akan dimulai dari Massachusetts pada akhir Juli yang akan datang.

Chester Bennington lahir di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat, 20 Maret 1976 – meninggal di Palos Verdes Estates, California, Amerika Serikat, 20 Juli 2017 pada umur 41 tahun).Sebelumnya, Chester Bennington tergabung ke dalam band "Grey Daze". Saat ini Bennington memiliki sebuah proyek musik di luar Linkin Park bernama "Snow White Tan" yang kemudian disebut sebagai "Dead By Sunrise".


Masa kecil Chester Bennington

Chester Bennington lahir di Phoenix, Arizona. Dimana ibunya adalah seorang perawat sedangkan ayahnya adalah detektif di kantor kepolisian setempat. Dari Chester Bennington kecil ia tertarik di bidang musik. Dimana inspirasi terbesarnya adalah Depeche Mode dan Stone Temple Pilots. Bennington sendiri bercita-cita untuk menjadi personil Stone Temple Pilots kala itu.

Diketahui orang tuanya bercerai di akhir 1980 an dan hak asuh atas dirinya jatuh ke tangan ayahnya. Karna perceraian orang tuanya tersebut, Bennington menjadi pecandu alkohol dan obat-obatan terlarang. Tetapi pada akhirnya ia berhasil mengatasi kecanduannya. Namun sayangnya selama menjalani tur dengan Linkin Park, Chester Bennington kembali kecanduan alkohol, meski pada 2011 dirinya menyatakan telah berhenti dari kecanduan.

Menurut pengakuannya Chester Bennington pernah menjadi korban bully teman-temannya karena postur tubuhnya yang kurus. Tak hanya itu saja, ia juga mengalami pelecehan seksual pada umur 7 tahun. Bennington tidak memberi tahu orang lain karena saat itu dia takut dicap sebagai gay atau pembohong dan pelecehan seksual yang dilakukan oleh temannya yang lebih dewasa tersebut berlanjut hingga usianya 13 tahun. 

Makin runyam karna kejadian itu ditambah masalah yang terjadi di rumahnya, sempat membuat Bennington ingin melarikan diri.Maka untuk mengatasi rasa frustasinya, Bennington mulai menulis lagu. Chester Bennington mulai berani menceritakan apa yang dialaminya dan pelaku pelecehan seksual kepada ayahnya. Sayang kasus tersebut ditutup karena Bennington menyadari, pelaku juga korban pelecehan orang lain.

Usai menginjak usia 17 tahun, Chester Bennington mulai tinggal bersama ibunya dan sempat dilarang keluar rumah ketika ibunya mengetahui kecanduannya akan obat-obatan. Chester Bennington bekerja di restoran cepat saji, yakni Burger King sebelum memulai karier sebagai musisi profesional.


Perjalanan Karier Chester Bennington

Grey Daze 
Bennington mengawali karier musiknya dengan bergabung bersama Sean Dowdell and His Friends? sebagai vokalis. Selanjutnya, Sean Dodwell dan Chester Bennington keluar dan membentuk band baru beraliran post-grunge bernama Grey Daze. Band tersebut merilis 3 album masing-masing pada 1993, 1994 dan 1997. Pada 1998, Bennington meninggalkan Grey Daze namun kesulitan untuk menemukan band baru.

Linkin Park
Chester Bennington sempat merasa frustasi dan hampir meninggalkan kariernya di dunia musik karena tidak kunjung menemukan band baru selepas dari Grey Daze. Tetapi, Jeff Blue wakil pimpinan A&R di Zomba Music Los Angeles, menawarkan audisi sebagai vokalis untuk sebuah band bernama Xero yang kemudian dirubah namanya menjadi Linkin Park. 

Usai sukses menjalani audisi, Ia yang kala itu bekerja di sebuah perusahaan digital segera meninggalkan pekerjaannya dan membawa keluarganya pindah ke California. Bennington dan Mike Shinoda, salah satu personil Linkin Park, berhasil membuat progres yang baik. 

Namun sayangnya mereka berulang kali mendapat penolakan dari beberapa label musik. Atas campur tangan Jeff Blue pula lah, mereka akhirnya berhasil mendapat kontrak rekaman dengan Warner Bros. Records.

Pada 24 Oktober 2000, Linkin Park merilis album pertama mereka bertajuk Hybrid Theory. Bennington mengisi posisi vokalis di Linkin Park, tetapi terkadang dirinya dan Mike Shinoda berbagi tugas tersebut. 

All Music Guide menyebutkan bahwa karakter vokal Bennington dan Shinoda sangat berbeda. Bennington memiliki karakter vokal lebih tinggi, sedangka karakter vokal Shinoda lebih ke arah hip hop.

Dead By Sunrise
Sementara pada tahun 2004 - 2005, beberapa anggota Linkin Park memiliki side project. Chester Bennington tidak ketinggalan. Dirinya lalu membentuk sebuah band yang bernama "Snow White Tan". Namun, Chester sendiri mengubah namanya menjadi "Dead By Sunrise".

Kehidupan pribadi Chester Bennington 
Chester Bennington menikah dengan istri pertamanya, Samantha, pada 31 Oktober 1996. Dimana mereka mempunyai satu anak, namanya Draven Sebastian, lahir pada 19 April 2002.Usai bercerai dengan Samantha, Chester Bennington menikahi Talinda Bentley, mantan model majalah Playboy.

Kematian Chester Bennington 
Chester Bennington diketahui meninggal karena bunuh diri dengan menggantung di rumahnya di Palos Verdes Estates, California. Seorang karyawan menemukan mayatnya sekitar pukul 9:00 PDT pada tanggal 20 Juli 2017. Mike Shinoda mengkonfirmasi kematiannya di Twitter, menulis "Terkejut dan patah hati, tapi itu benar. 

Pernyataan resmi akan keluar begitu kita memilikinya." Dimana dikatahui bahwa kematian Bennington terjadi pada hari ulang tahun Chris Cornell yang ke-53.Cornell, yang merupakan teman dekat Bennington, juga meninggal karena bunuh diri dengan menggantung dua bulan sebelumnya Chester Bennington menyanyikan lagu Leonard Cohen Hallelujah di pemakaman Cornell.

Lagu independen Chester Bennington 

Solo

  • "Let Down" - Ditulis oleh Chester sendiri untuk proyek solonya (dirilis tahun 2007-2008)
  • "Walking In Circles" - dalam album solonya (dirilis tahun 2007-2008)
  • "Morning After" - Ditulis oleh Chester sendiri (dirilis tahun 2003)
  • Kolaborasi Chester Bennington
  • "Slow Ya Roll" - Young Buck (dalam album Buck the World yang dirilis 27 Maret 2007)
  • "Home Sweet Home" - Mötley Crüe dalam ReAct Now (dirilis tahun 2005)
  • "State of the Art" - DJ Lethal dari Limp Bizkit (dirilis tahun 2004)
  • "Karma Killer" - Cyclefly (dirilis tahun 2002)
  • "System" - ditulis oleh Jonathan Davis dari Korn (dirilis tahun 2002)
  • "Walking Dead" - DJ Z-Trip (dirilis tahun 2005)
  • "Rock 'N' Roll (Could Never Hip-Hop Like This) Part 2" - Handsome Boy Modeling School (dirilis tahun 2004)
  • "Technical Difficulties" - Julien-K

Sumber : Wikipedia
Foto sumber : google images